Rabu, 28 September 2011

Manfaat Musik Klasik bagi Kesehatan


Musik klasik dapat menenangkan bayi yang lahir prematur. Sewaktu mendengarkan musik klasik, dapat diamati ekspresi wajahnya yang tidak lagi terlihat menderita serta detak jantungnya berjalan normal. Artikel ini saya dapat dari tetangga di bogor.net. Ayo baca lagi :) Konsepsi menggunakan musik untuk terapi penyembuhan penyakit di dalam sejarah Tiongkok sudah sejak lama bisa dilacak jejaknya, seperti patitur: “Pemusik, dapat menggetarkan saluran darah, menyirami jiwa dan meluruskan hati”, “Suara dalam organ Limpa berwujud lagu“, dan “Menghilangkan rasa gundah tidak lain adalah dengan musik”.
Ilmu pengetahuan barat meneliti hubungan antar aneka musik yang berbeda dengan hubungan kesehatan adalah kejadian yang belum lama berselang. Ilmuwan sudah mendapati bahwa musik klasik adalah obat mujarab bagi penyembuhan badan dan kepedihan jiwa, dapat meningkatkan kebijakan jiwa. (Music Therapy,MT) Terapi musik sejak 40 tahun lebih ini dipergunakan di berbagai lingkup pengobatan klinis?Berbagai penelitian menunjukkan perbedaan antara musik klasik dengan musik modern bagi kesehatan jiwa dan raga.


SETIAP ORANG MEMILIKI BAKAT ALAM MUSIK
Periset Universitas Stanford – A.S. dan Universitas McGill di Kanada di dalam majalah “Shen Jing Yuan” mengeluarkan artikel yang menyebutkan bahwa musik bisa mempengaruhi dan merubah level keharuan dan antipati seseorang, bahkan bisa mempengaruhi level orang-orang dalam memfokuskan energi.
Artikel riset tersebut beranggapan, musik sama dengan bahasa, adalah salah satu kemampuan pemilahan dari umat manusia yang terbawa semenjak lahir, orang yang sama sekali tidak paham musik pun semenjak lahir memiliki “Sel-sel musik”.
Di dalam eksperimen, telah dipilih karya dari komponis Inggris yang karyanya tidak terlalu dikenal khalayak, akhirnya ditemukan, peserta test setiap kali merasakan perubahan pasang-surut di dalam musik tersebut bisa langsung menekan tombol. Survey membuktikan, orang yang sama sekali tidak paham musik juga memiliki kemampuan pendeteksi terhadap irama dan nada suara, bisa membedakan awal dan akir dari irama musik, mengelompokkan informasi dari pendengaran yang diterima untuk kemudian memahaminya.
Kedua periset tersebut menunjukkan, suara yang kita dengar memiliki hubungan langsung dengan tonsillar cerebri emotional center dari otak besar, pengaruh musik terhadap otak besar membuat temperamen kita dan musik secara langsung tersambung jadi satu.

EFEK MOZART
Musik dari Mozart selain tidak surut selama jangka waktu lama, malah telah melampaui wilayah menikmati musik secara murni dan memiliki efek penyembuhan ajaib aneka ragam. Dari penyakit pikun ke penyakit Epilepsi, dari meningkatkan IQ ke peningkatan produksi susu sapi, banyak laporan penelitian ilmu kedokteran pada menyinggung musik dari Mozart paling memiliki efek penyembuhan, trend “EFEK MOZART” sedang mewabah di berbagai lingkup penelitian zaman modern ini.
Ada ilmuwan yang menganalisa, efek Mozart berawal dari melodi dalam musik Mozart yang sesuai dengan model pergerakan otak manusia.
Efek Mozart paling awal dipublikasikan pada tahun 1993 lewat otoritas majalah iptek«NATURE», percobaaan dari dua orang professor Universitas California membuktikan, mendengarkan selama 10 menit sonata Mozart, bisa berefek menumbuhkan IQ. Mereka menunjukkan, musik klasik bisa meningkatkan Spiritualitas Quotient.

TERAPI MUSIK BARAT MODERN
Awal abad ke-19, sebagian dokter spesialis saraf Eropa menemukan, sebagian pasien meskipun sama sekali tidak bereaksi terhadap berbagai rangsangan, tetapi hanya terhadap musik memiliki daya serap. Sejak saat itu kolaborasi antara musik dan ilmu kedokteran juga berangsur dihargai orang. Pada awal abad ini, berbagai badan pengurus penyandang cacad di berbagai Negara Eropa – Amerika dan panti asuhan serta sekolah pendidikan luar biasa juga mulai menggunakan musik untuk memperbaiki gangguan jiwa dan raga pada anak cacat dan orang dewasa, dan menemukan ternyata efeknya sangat baik.
Terapi musik menjadi kurikulum resmi dimulai pada masa perang dunia ke 2 dan pada masa akir, ialah ketika musik mulai diperhatikan bisa mendorong pemulihan dan penyembuhan pasien “Koma parit pertempuran”. Tidak lama sesudah itu, demi meningkatkan sifat keilmiahan terapi musik dan menyiapkan norma dan dukungan bagi para ilmuwan, pada tahun 1950 telah didirikan Himpunan Terapi Musik Negara di Amerika.
Dari berbagai penelitian ditemukan, syaraf penerus musik dan syaraf penerus rasa sakit adalah sama, para dokter dengan demikian menggunakan musik untuk mengurangi derita wanita yang sedang melahirkan; klinik gigi menggunakannya untuk menenangkan pasien; selain itu juga bisa digunakan untuk menghilangkan sebagian gejala penyakit kanker dan efek sampingan dari terapi kanker.
Dari konsultasi perkawinan hingga ke terapi penyakit depresi dan penyakit mental, dewasa ini semakin banyak saja terapi kejiwaan menggunakan musik sebagai penanganan terapi psikologis, musik membantu penderita mengenali perasaan diri sendiri dan membantu penderita memperbaiki emosi yang negatif.

MUSIK KLASIK MEMPUNYAI MANFAAT KUSUS TERHADAP KESEHATAN
Serangkaian penelitian menyatakan bukannya seluruh musik dapat menimbulkan efek positif bagi kesehatan jiwa dan raga, tetapi musik klasik secara jelas memiliki kegunaan unik bagi kesehatan, misalnya:

MUSIK KLASIK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN JANIN
Sesuai penelitian ilmuwan Eropa dan Amerika serta dari daratan Tiongkok menunjukkan, musik klasik bisa menyediakan rangsangan pendengaran yang bersifat baik bagi janin, sangat membantu terhadap pendidikan janin. Penelitian menemukan, pada masa jabang bayi mendengarkan musik dari Mozart dan Bach, bisa memperluas volume otak besar, menambah kegiatan utama urat syaraf, membantu daya berimajinasi abstrak dari pertumbuhan normal anak. Penelitian menunjukkan, melakukan rangsangan suara secara berkala terhadap janin, misalkan musik klasik yang ringan lembut dan bisikan perlahan orang tua dan lain lain, bisa memajukan syaraf perasa janin dan pertumbuhan lapisan kulit otak besar batang tengah perasa, meletakkan fondasi bagi pengembangan kebijaksanaan. Sebaliknya di bawah rangsangan musik modern dan suara hiruk pikuk, janin bisa merasa tidak tenang dan risau, detak jantung bertambah cepat, goyangan kandungan bertambah kuat.
Para ilmuwan Spanyol juga menemukan, janin bisa membedakan baik dan buruknya musik. Walau mereka masih di dalam perut sang ibu, bayi yang perkiraan kelahirannya masih ada 12 minggu sangat menyukai Mozart, Vivaldi dll musik yang ringan-lembut- indah, musik dengan harmoni tinggi, dan sangat antipati terhadap musik heavy metal dan rap.
Selain itu penelitian juga menunjukkan, musik klasik bisa menenangkan bayi yang terlahir dini. Biasanya anak terlahir dini mengekspresikan nyeri dan rasa tidak nyaman melalui perbuatan dan mimik wajah, bahkan diekspresikan dengan detak jantung bertambah cepat, tetapi ketika mereka sewaktu mendengar musik klasik, sangat jelas sekali, bisa diamati kelakuan bayi terlahir dini dengan ekspresi wajah serta detak jantungnya kembali berjalan normal.
Next Next home